Call us:

0812-1479-9969
image

Garam Batu Intan Jaya Bisa Gantikan Import?!

Tangerang (25/11/25) -  Kolaborasi inovatif kembali lahir dari tangan-tangan muda berbakat. Kali ini, dua siswa Sekolah Genius—Yuvenalis Tekege dari Paniai dan Hilmintus Bagubau dari Intan Jaya—menggabungkan potensi alam daerah mereka menjadi sebuah terobosan baru. Mereka memadukan udang merah khas Paniai dengan garam batu dari Intan Jaya untuk menciptakan produk asinan udang yang sepenuhnya menggunakan bahan lokal. Upaya ini bukan hanya eksperimen rasa, tetapi langkah nyata menuju kemandirian pangan daerah.

Selama ini, banyak produk asinan di berbagai daerah masih mengandalkan garam impor. Padahal, Intan Jaya memiliki sumber daya garam batu yang melimpah dan belum banyak dimanfaatkan. Melihat peluang tersebut, Yuvenalis dan Hilmintus berinisiatif melakukan penelitian kecil—mengolah garam batu lokal agar cocok digunakan sebagai bahan utama dalam proses pengawetan udang merah. Hasilnya? Produk asinan udang yang tak hanya lebih alami, tetapi juga punya cita rasa yang kuat dan khas dari pegunungan Papua.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa menjadi pahlawan masa kini tidak harus membawa bambu runcing atau memiliki kekuatan super. Lewat riset sederhana terhadap sumber daya alam lokal, anak-anak ini membuktikan bahwa pahlawan itu lahir dari keberanian untuk mencoba, memaksimalkan potensi daerah, dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat. Inovasi mereka dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap garam impor sekaligus mengangkat kekayaan lokal yang selama ini terabaikan.

Lebih dari sekadar produk, karya ini menjadi simbol bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Asinan udang hasil kolaborasi dua siswa ini membuka wawasan bahwa SDA Papua tidak hanya melimpah, tetapi mampu menjadi jalan menuju kemandirian pangan dan ekonomi. Dengan memanfaatkan garam batu Intan Jaya, mereka menyalakan kembali kesadaran bahwa daerah memiliki kekuatan besar untuk berdiri di atas kaki sendiri.

Kisah Yuvenalis dan Hilmintus menjadi inspirasi bagi para pelajar lainnya: bahwa penelitian, kreativitas, dan kecintaan pada daerah dapat melahirkan inovasi yang berdampak luas. Kolaborasi ini bukan hanya tentang makanan, tetapi tentang keberanian mengambil peran sebagai pahlawan masa kini—pahlawan yang memilih bekerja lewat ilmu, riset, dan kepedulian terhadap tanah kelahirannya. Semangat seperti inilah yang membuat masa depan Papua semakin cerah. (Dids)


Copyright@2023 Sekolah Genius. Designed By Niat Gabut